Rabu, 30 Mei 2012

PEMBANGUNAN JALAN RAYA MERUPAKAN BAGIAN DARI SEKTOR PUBLIK



Jalan raya ialah jalan utama yang menghubungkan satu kawasan dengan kawasan yang lain. Biasanya jalan besar ini mempunyai ciri-ciri digunakan untuk kendaraan bermotor, digunakan oleh masyarakat umum, dibiayai oleh perusahaan negara, penggunaannya diatur oleh undang-undang pengangkutan.
Jalan raya dapat meningkatkan kegiatan ekonomi di suatu tempat karena menolong orang untuk pergi atau mengirim barang lebih cepat ke suatu tujuan. Dengan adanya jalan raya, komoditi dapat mengalir ke pasar setempat dan hasil ekonomi dari suatu tempat dapat dijual kepada pasaran di luar wilayah itu. Selain itu, jalan raya juga mengembangkan ekonomi lalu lintas di sepanjang lintasannya. Contohnya, di pertengahan lintasan jalan raya utama yang menghubungkan bandar-bandar besar, penduduk setempat dapat menjual makanan kepada sopir truk yang kerap lewat di situ. (http://id.wikipedia.org/wiki/Jalan_raya)

Tujuan Pembangunan Jalan Raya
            Tujuan pembangunan jalan raya pada umumnya dimaksudkan sebagai prasarana diantaranya agar kendaraan angkutan dapat mengangkut penumpang atau barang langsung ke tempat tujuan dan kota-kota yang dilalui atau yang dituju serta agar biaya angkut dan biaya bongkat muat barang maupun penumpang dapat ditekan. (Suparmoko, Edisi Pertama, Ekonomi Publik Untuk Keuangan dan Pembangunan Daerah, hal 144)
            Setiap tujuan suatu pembangunan selalu memiliki dampak positif dan dampak negatif, begitu juga hal nya dalam pembangunan jalan raya yang mana dapat menimbulkan dampak negatif berupa kemacetan lalu lintas apabila pembangunan jalan raya tersebut tidak memperhatikan kebutuhan kota, seperti yang kebanyakan terjadi di kota-kota yaitu seringnya terjadi kemacetan lalu lintas. Kemacetan lalu lintas yang timbul ini dapat berakibat terhadap  kenaikan biaya angkutan dan biaya perjalanan pun akan semakin meningkat bahkan juga akan memberikan dampak buruk bagi lingkungan yaitu pencemaran udara yang mana hal ini akan mengganggu kesehatan masyarakat, maka dengan turunnya tingkat kesehatan masyarakat maka hal ini juga akan dapat berakibat menurunkan produktivitas kerja masyarakat.
            Sedangkan dampak positif dari pembangunan jalan raya ini adalah membantu melancarkan kegiatan  distribusi ekonomi seperti dibidang industri dan perdagangan yang  mengarah kearah yang lebih luas lagi.
Anggaran Pembangunan Jalan Raya
Menurut National Committee on Governmental Accounting (NCGA), saat ini Governmental Accounting Standarts Board (GASB), definisi anggaran (budget) sebagai berikut:
…. Rencana operasi keuangan, yang mencakup estimasi pengeluaran yang diusulkan, dan sumber pendapatan yang diharapkan untuk membiayainya dalam periode waktu tertentu.
Perencanaan dalam menyiapkan anggaran sangatlah penting. Bagaimanapun juga jelas mengungkapkan apa yang akan dilakukan dimasa mendatang. Pemikiran strategis disetiap organisasi adalah proses dimana manajemen berfikir tentang pengintegrasian aktivitas organisasional ke arah tujuan yang beroerientasi kesasaran masa mendatang. Semakin bergejolak lingkungan pasar, teknologi, atau ekonomi eksternal, manajemen akan didorong untuk menyusun stategi. Pemikiran strategis manajemen, direalisasi dalam berbagai perencanaan, dan proses penganggaran organisasi integrasi keseluruhan ini didukung prosedur. (http://id.wikipedia.org/wiki/Anggaran_Sektor_Publik).
Jenis anggaran terbagi menjadi 2 yaitu anggaran operasional dan anggaran modal/investasi. Anggaran operasional digunakan untuk merencanakan kebutuhan sehari-hari dalam menjalankan pemerintah. Pengeluaran pemerintah yang dapat dikategorikan dalam anggaran operasional adalah "belanja rutin". Belanja rutin adalah pengeluaran yang manfaatnya hanya untuk satu tahun anggaran dan tidak dapat menambah aset atau kekayaan bagi penmerintah. Disebut "rutin" karena sifat pengeluaran tersebut berulang-ulang ada setiap tahun. Secara umum, pengeluaran yang masuk kategori anggaran operasional antara lain belanja Administrasi Umum dan Belanja Operasi dan pemeliharaan.
Anggaran modal menunjukan rencana jangka panjang dan pembelnjaan atas aktiva tetap seperti gedung, peralatan, kendaraan, perabot, dan sebagainya. Pengeluaran modal yang besar biasanya dilakukan dengan menggunakan pinjaman. Belanja investasi / modal adalah pengeluaran yang manfaatnya cenderung melebihi satu tahun anggaran dan akan menambah aset atau kekayaan pemerintah, dan selanjutnya akan menambah anggaran rutin untuk biaya operasional dan pemeliharaan. Anggaran berfungsi sebagai alat politis yang digunakan untuk memutuskan prioritas dan kebutuhan keuangan pada sektor tersebut. Dari pengertian jenis anggaran diatas, proses pembangunan infrastruktur yaitu yang salah satunya adalah pembangunan pembuatan jalan raya merupakan jenis anggaran modal/investasi, yang mana pada akhirnya adalah menambah kekayaan negara yang mana manfaat dari pembangunannnya adalah demi kepentingan publik.

Dampak Pembangunan Jalan Raya
Jalan raya bukanlah barang atau fasilitas yang dimiliki oleh perorangan atau bersifat pribadi tetapi statusnya adalah sebagai barang publik yang mana dapat dikonsumsi oleh orang banyak. Karakteristik jalan raya sebagai barang publik adalah, pertama jalan raya bersifat non rival, yaitu jalan raya dapat dinikmati oleh setiap orang, sehingga setiap pengguna memiliki hal untuk melintasinya. Jadi, ketika ada informasi atau berita mengenai kemacetan di jalan raya tertentu, itu merupakan satu hal yang wajar karena statusnya adalah sebagai barang publik.
Kedua, non exclusive, dimana jalan raya digunakan tanpa adanya syarat ekonomis seperti membayar ketika melintas. Barang publik disediakan dan dipergunakan secara cuma-cuma tanpa mengeluarkan biaya. Tentunya hal ini dapat dimaklumi ketika sifat jalan raya ini menjadikan setiap penggunanya berusaha memperoleh kepuasan maksimal.
            Dalam pembicaraan mengenai pembangunan jalan raya berbagai pertimbangan telah diberikan khususnya yang menyangkut mengenai manfaat dan korban atau biaya yang ditimbulkan oleh pembangunan jalan raya tersebut. Tampak bahwa setiap alternative pembangunan jalan raya memiliki kebaikan dan kelemaha; dalam arti ada manfaat yang dapat diciptakannya dan ada biaya yang harus dibebankannya. Ada empat kelompok penerima dampak pembangunan jalan raya, yaitu Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, serta masyarakat setempat. Pertimbangan utama diberikan pada dampak yang diterima oleh masyarakat setempat dan kemudian kepada pemerintah daerah sebagai lembaga yang langsung berhubungan dengan kegiatan pembangunan maupun pelaksanaan lalu lintas jalan raya. Pembangunan jalan lewat pinggiran kota akan lebih menguntungkan dalam arti lebih cepat dan lancar lalu lintasnya, mengembangkan wilayah, dan tidak menciptakan kemacetan lalu lintas, dan pencemaran udara; sedangkan pembangunan jalan lewat kota akan dapat menciptakan pertumbuhan industri dan perdagangan dengan lebih cepat, tetapi banyak menimbulkan banyak kemacetan lalu lintas dan pencemaran udara; lagi pula kurang menyebarkan kegiatan ekonomi ke daerah tersebut.
            Pemerintah akan mendapat manfaat berupa kenaikan pendapatan dari setiap bentuk pembangunan jalan raya karena perekonomian di daerah tersebut akan berkembang sebagai akibat pembangunan jalan itu, pemerintah perlu menyediakan dana yang cukup untuk penyediaan lahan dan fasilitas jalan. (Suparmoko, Edisi Pertama, Ekonomi Publik Untuk Keuangan dan Pembangunan Daerah, hal 167)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar