Jalan raya ialah jalan utama yang
menghubungkan satu kawasan dengan kawasan yang lain. Biasanya jalan besar ini
mempunyai ciri-ciri digunakan untuk kendaraan bermotor, digunakan oleh
masyarakat umum, dibiayai oleh perusahaan negara, penggunaannya diatur oleh
undang-undang pengangkutan.
Jalan raya dapat meningkatkan kegiatan
ekonomi di suatu tempat karena menolong orang untuk pergi atau mengirim barang
lebih cepat ke suatu tujuan. Dengan adanya jalan raya, komoditi dapat mengalir
ke pasar setempat dan hasil ekonomi dari suatu tempat dapat dijual kepada
pasaran di luar wilayah itu. Selain itu, jalan raya juga mengembangkan ekonomi
lalu lintas di sepanjang lintasannya. Contohnya, di pertengahan lintasan jalan
raya utama yang menghubungkan bandar-bandar besar, penduduk setempat dapat
menjual makanan kepada sopir truk yang kerap lewat di situ. (
http://id.wikipedia.org/wiki/Jalan_raya)
Tujuan Pembangunan Jalan
Raya
Tujuan
pembangunan jalan raya pada umumnya dimaksudkan sebagai prasarana diantaranya
agar kendaraan angkutan dapat mengangkut penumpang atau barang langsung ke
tempat tujuan dan kota-kota yang dilalui atau yang dituju serta agar biaya
angkut dan biaya bongkat muat barang maupun penumpang dapat ditekan.
(Suparmoko, Edisi Pertama, Ekonomi Publik
Untuk Keuangan dan Pembangunan Daerah, hal 144)
Setiap tujuan
suatu pembangunan selalu memiliki dampak positif dan dampak negatif, begitu
juga hal nya dalam pembangunan jalan raya yang mana dapat menimbulkan dampak
negatif berupa kemacetan lalu lintas apabila pembangunan jalan raya tersebut
tidak memperhatikan kebutuhan kota, seperti yang kebanyakan terjadi di
kota-kota yaitu seringnya terjadi kemacetan lalu lintas. Kemacetan lalu lintas
yang timbul ini dapat berakibat terhadap
kenaikan biaya angkutan dan biaya perjalanan pun akan semakin meningkat
bahkan juga akan memberikan dampak buruk bagi lingkungan yaitu pencemaran udara
yang mana hal ini akan mengganggu kesehatan masyarakat, maka dengan turunnya
tingkat kesehatan masyarakat maka hal ini juga akan dapat berakibat menurunkan
produktivitas kerja masyarakat.
Sedangkan dampak
positif dari pembangunan jalan raya ini adalah membantu melancarkan kegiatan distribusi ekonomi seperti dibidang industri
dan perdagangan yang mengarah kearah
yang lebih luas lagi.
Anggaran Pembangunan Jalan
Raya
Menurut National Committee on
Governmental Accounting (NCGA), saat ini Governmental Accounting Standarts
Board (GASB), definisi anggaran (budget) sebagai berikut:
…. Rencana operasi keuangan, yang mencakup estimasi pengeluaran
yang diusulkan, dan sumber pendapatan yang diharapkan untuk membiayainya dalam
periode waktu tertentu.
Perencanaan dalam menyiapkan anggaran
sangatlah penting. Bagaimanapun juga jelas mengungkapkan apa yang akan
dilakukan dimasa mendatang. Pemikiran
strategis disetiap organisasi adalah proses
dimana manajemen
berfikir tentang pengintegrasian
aktivitas organisasional ke arah tujuan yang beroerientasi kesasaran masa
mendatang. Semakin bergejolak lingkungan
pasar, teknologi, atau ekonomi eksternal, manajemen akan didorong
untuk menyusun stategi. Pemikiran strategis
manajemen,
direalisasi dalam berbagai perencanaan, dan proses penganggaran organisasi integrasi keseluruhan ini didukung prosedur. (
http://id.wikipedia.org/wiki/Anggaran_Sektor_Publik).
Jenis anggaran terbagi menjadi 2 yaitu anggaran operasional
dan anggaran modal/investasi. Anggaran operasional digunakan untuk merencanakan
kebutuhan sehari-hari dalam menjalankan pemerintah. Pengeluaran pemerintah yang
dapat dikategorikan dalam anggaran operasional adalah "belanja
rutin". Belanja rutin adalah pengeluaran yang manfaatnya hanya untuk satu
tahun anggaran dan tidak dapat menambah aset atau kekayaan bagi penmerintah.
Disebut "rutin" karena sifat pengeluaran tersebut berulang-ulang ada
setiap tahun. Secara umum, pengeluaran yang masuk kategori anggaran operasional
antara lain belanja Administrasi Umum dan Belanja Operasi dan pemeliharaan.
Anggaran modal menunjukan rencana jangka
panjang dan pembelnjaan atas aktiva tetap seperti gedung,
peralatan, kendaraan, perabot, dan sebagainya. Pengeluaran modal yang besar
biasanya dilakukan dengan menggunakan pinjaman. Belanja investasi / modal adalah
pengeluaran yang manfaatnya cenderung melebihi satu tahun anggaran dan akan
menambah aset atau kekayaan pemerintah, dan selanjutnya akan menambah anggaran rutin untuk biaya
operasional dan pemeliharaan. Anggaran berfungsi sebagai alat politis yang
digunakan untuk memutuskan prioritas dan kebutuhan keuangan pada sektor
tersebut. Dari pengertian jenis anggaran diatas, proses pembangunan
infrastruktur yaitu yang salah satunya adalah pembangunan pembuatan jalan raya
merupakan jenis anggaran modal/investasi, yang mana pada akhirnya adalah
menambah kekayaan negara yang mana manfaat dari pembangunannnya adalah demi
kepentingan publik.
Dampak
Pembangunan Jalan Raya
Jalan raya bukanlah barang atau
fasilitas yang dimiliki oleh perorangan atau bersifat pribadi tetapi statusnya
adalah sebagai barang publik yang mana dapat dikonsumsi oleh orang banyak.
Karakteristik jalan raya sebagai barang publik adalah, pertama jalan raya
bersifat non rival, yaitu jalan raya dapat dinikmati oleh setiap orang,
sehingga setiap pengguna memiliki hal untuk melintasinya. Jadi, ketika ada
informasi atau berita mengenai kemacetan di jalan raya tertentu, itu merupakan
satu hal yang wajar karena statusnya adalah sebagai barang publik.
Kedua, non
exclusive, dimana jalan raya digunakan tanpa adanya syarat ekonomis seperti
membayar ketika melintas. Barang publik disediakan dan dipergunakan secara
cuma-cuma tanpa mengeluarkan biaya. Tentunya hal ini dapat dimaklumi ketika sifat
jalan raya ini menjadikan setiap penggunanya berusaha memperoleh kepuasan
maksimal.
Dalam pembicaraan mengenai pembangunan jalan raya
berbagai pertimbangan telah diberikan khususnya yang menyangkut mengenai
manfaat dan korban atau biaya yang ditimbulkan oleh pembangunan jalan raya
tersebut. Tampak bahwa setiap alternative pembangunan jalan raya memiliki
kebaikan dan kelemaha; dalam arti ada manfaat yang dapat diciptakannya dan ada
biaya yang harus dibebankannya. Ada empat kelompok penerima dampak pembangunan
jalan raya, yaitu Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota, serta masyarakat setempat. Pertimbangan utama diberikan
pada dampak yang diterima oleh masyarakat setempat dan kemudian kepada
pemerintah daerah sebagai lembaga yang langsung berhubungan dengan kegiatan
pembangunan maupun pelaksanaan lalu lintas jalan raya. Pembangunan jalan lewat
pinggiran kota akan lebih menguntungkan dalam arti lebih cepat dan lancar lalu
lintasnya, mengembangkan wilayah, dan tidak menciptakan kemacetan lalu lintas,
dan pencemaran udara; sedangkan pembangunan jalan lewat kota akan dapat
menciptakan pertumbuhan industri dan perdagangan dengan lebih cepat, tetapi
banyak menimbulkan banyak kemacetan lalu lintas dan pencemaran udara; lagi pula
kurang menyebarkan kegiatan ekonomi ke daerah tersebut.
Pemerintah akan
mendapat manfaat berupa kenaikan pendapatan dari setiap bentuk pembangunan
jalan raya karena perekonomian di daerah tersebut akan berkembang sebagai
akibat pembangunan jalan itu, pemerintah perlu menyediakan dana yang cukup
untuk penyediaan lahan dan fasilitas jalan. (Suparmoko, Edisi Pertama, Ekonomi Publik Untuk Keuangan dan
Pembangunan Daerah, hal 167)